Suka tidak suka, se-menolak apapun kita untuk mengaitkan bencana alam dengan fenomena saat ini, gempa bumi adalah peringatan untuk setiap jiwa.
Betapa tidak? Kita semua panik seketika saat menyadarinya, spontan beristighfar atau bertakbir, berhamburan keluar rumah atau gedung-gedung tinggi, berusaha menyelamatkan diri dalam ketakutan yang membuat lemas sendi-sendi.
Saat itu yang terbayang adalah dosa dan penyesalan, serta termenung; bersyukur hari ini masih selamat, bagaimana jika tadi aku mati…? Bencana alam bukan lagi ketukan untuk pintu hati, ia adalah dobrakan bagi hati yang selalu lalai. Agar kita betul-betul kembali kepada Allah; menaruh perhatian serius pada perintah-laranganNya yang selama ini masih kita anggap angin lalu..
Telah jelas semua perintah dan laranganNya dalam Al Quran, maka siapakah kita yang berani menentangNya; Sang Penguasa semesta, yang bisa kapan saja mengirim bencana yang lebih dahsyat…?